Getting Things DONE

Can’t get things done??
Don’t deal with the job.
Deal with the people!


Apapun tugas dan tanggungjawab kita, namanya kerjaan pasti itu-itu aja, dalam artian kita paham fungsi utama dalam jabatan kita itu apa aja.


Semisal aku, pernah jadi sekretaris, basically kerjaannya ngetik. 
Nah ngetik mau soal apapun juga ya ngetik, ditambah lagi paham pake program-program komputer terkait seperti buat spreadsheet, dokumen, ataupun presentasi.
Tapi gimana caranya supaya setiap kerjaan yang aku bikin bisa diterima sama yang nyuruh?
Ini dia deal with the people nya...

Tiap orang punya karakter beda-beda, maka dengan demikian gaya dan maunya pun beda-beda.
Begitu juga beberapa boss yang pernah aku sekretarisin, gaya bahasa dalam surat, reports, ataupun format-formatnya juga beda-beda.
Karakter ini lah yang aku dalemin. Bukan soal ngetik surat atau report nya. Kan udah bisa ngetik mah ;)
Setelah mulai cocok dalam arti setiap aku bikin tugas udah jarang dikoreksi, mulailah aku kembangin gaya bahasa/format sesuai dengan yang menurut aku lebih baik.
Voila! Lanjut terus sampe aku sempet bikin company portfolio dan analisa bisnis segala buat perusahaan.

Begitupun cara kita berkomunikasi, namanya ngomong mau pake bahasa apa juga ya basically kita pasti bisa ngomong. Tapi kalo aku, perlu tau karakter orangnya dulu supaya begitu ngomong sekali, yang bersangkutan ngerti sehingga omongan kita bisa diterima, kalo perlu didukung data buat bahan penjelasan. Baik saat laporan ke atasan, diskusi sama rekan kerja, atau bahkan delegasi tugas ke bawahan.



Jadi ya kalo menurut aku paling penting itu deal with the people. Jangan terlalu mikirin kerjaannya gimana. Yang ada malah stress loh! Padahal pada dasarnya kita udah tau dan pahami. Tapi yang ada malah stress gegara salah mulu. Toh hari gini kalo ga tau pun kita bisa browsing cari referensi atau contoh udah ada buanyak buanget! 
Makanya tau dulu sifat dan karakternya yang jadi dasar suatu demand, sehingga kita bisa supply baik dan benar, tepat sasaran.

Kalo kerjanya ga perlu diulang-ulang karna kebanyakan koreksi kan kerjaan mau sesulit atau sebanyak apapun bisa dikerjakan secara efektif dan efisien yekaaann?

So, let’s deal with the people instead of bekutat mikirin kerjaannya.

Setuju?? 😉

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Cara Hitung Service Charge Hotel

Image
Service Charge, diterjemahkan sebagai uang jasa pelayanan yang dikenakan sebagai tambahan harga atas jual-beli produk service industry, khususnya hotel, baik berupa kamar, makanan/minuman, ataupun produk dan pelayanan lainnya yang tersedia di hotel tersebut. Sebagaimana disebutkan dalam PERMENAKER 7/2016 pada gambar diatas – yang mana menjadi acuan saya dalam pembahasan kali ini, ditambah berbagai kebijakan management dalam cara distribusi service charge, pada bab 1 pasal 1 nomor 1, berikut adalah definisi service charge: Sesuai ketentuan yang masih berlaku pun, besaran tax & service untuk hotel adalah 21%, terbagi menjadi 11% tax dan 10% service charge. Pun mengacu pada definisi tersebut mengenai jasa pelayanan yang secara logikanya dilakukan oleh karyawan hotel, maka seyogyanya service charge ini menjadi hak karyawan, sebagai salah satu tunjangan yang difasilitasi oleh perusahaan, dan diharapkan perusahaan pun cukup tahu diri untuk tidak menggunakan dana servi...
Read more

Hotel Feasibility Study: 4 Factors

Image
Semua fasilitas akomodasi - apapun bentuk dan kelasnya menawarkan produk yang sama: kamar , ditambah sebagian menyediakan juga produk food & beverage . Jadi dengan kondisi persaingan bisnis akomodasi saat ini, produk akomodasi yang sesungguhnya adalah: experience . Yaitu kesan atas proses yang dialami oleh setiap tamu pada saat menggunakan fasilitas dan pelayanan yang tersedia di fasilitas akomodasi. Experience bukan hanya tanggungjawab pengelola saja - dalam hal ini manajemen, tapi tentunya berawal dari  persiapan   investor/owners - selaku pemilik bisnis. Karenanya membangun hotel ataupun membeli hotel yang sudah jadi ( operating ), banyak faktor yang harus dipertimbangkan, terutama sebagai berikut: LOKASI Pada dasarnya, lokasi menentukan prestasi. Meskipun nyatanya dimasa sekarang ini, beberapa daerah khususnya di Indonesia membuktikan bahwa berbagai fasilitas akomodasi dengan lokasi yang dianggap terpencil pun bisa punya occupancy bagus, te...
Read more

Aston Primera Pasteur BERUBAH menjadi Holiday Inn Bandung Pasteur

Image
Perusahaan pemilik Aston Primera Pasteur SIAP ikut serta dalam persaingan bisnis hotel yang kian ketat - khususnya di Bandung, dengan mengubah brand lama Aston Primera Pasteur - brand hotel bintang empat grup lokal Archipelago International Indonesia, menjadi  Holiday Inn Bandung Pasteur - brand hotel bintang empat dalam grup hotel ketiga terbesar sedunia Intercontinental Hotel Group (IHG). Sebelum Sesudah Keputusan ini diambil dalam rangka meningkatkan fasilitas dan layanan yang sudah ada selama hampir 7 (tujuh) tahun terakhir agar memenuhi standar internasional, tentunya dari sisi kualitas untuk kenyamanan para tamu, juga keamanan dan keselamatan; selain itu pula untuk meningkatkan tingkat pasar, dengan harapan yang selama ini mayoritas tamu lokal khususnya MICE, tamu asing pun bisa meningkat dengan adanya tambahan "brand value" dari IHG, dimana Holiday Inn merupakan merk hotel dengan standar tinggi tidak hanya untuk kualitas produk, pelayanan dan fasilitas, ta...
Read more